Kamis, 28 November 2013

jenis-jenis rokok


Jenis Rokok

 

Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
  • Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
  • Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
  • Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
  • Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
  • Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
  • Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
  • Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
  • Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
  • Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.
Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :
  1. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam proses pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh: Gudang Garam International, Djarum Super dan lain-lain.
  2. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas Mild, Star Mild, U Mild, L.A. Lights, Surya Slims dan lain-lain.
Rokok berdasarkan penggunaan filter.
  • Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
  • Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.
Dilihat dari komposisinya :
  1. Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan diikat dengan benang.Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi daripada rokok buatan pabrik. Biasaditemukan di Asia Tenggara dan India.
  2. Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun tembakau. Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal dari Havana, Kuba.
  3. Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling berkembang dan banyak di Indonesia.
  4. Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa digunakan di AsiaTenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan India menggunakan jenis kunyah. Adalagi jenis yang diletakkan antara pipi dan gusi, dan tembakau kering yang diisap denganhidung atau mulut.
  5. Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa buah-buahanyang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di Afrika Utara, TimurTengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia, shisha sedang menjamur seperti dikafe-kafe

Kamis, 21 November 2013

pengertian merokok

PENGERTIAN MEROKOK DAN AKIBATNYA

 

  1. 1.      Pengertian Rokok
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar  kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker.
Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan dependensi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk golongan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif).

  1. 2.      Alasan Orang Merokok
Alasan pertama kali merokok dari berbagai hasil penelitian antara lain :
  1. Coba-coba
  2.  Ikut-ikutan
  3.  Sekedar ingin merasakan
  4.  Kesepian
  5.  Agar terlihat gaya (gengsi)
  6.  Meniru orang tua
  7.  Iseng
  8.  Menghilangkan ketegangan
  9.  Biar tidak dikatakan  banci
  10.  Lambang kedewasaan
  11.  Mencari inspirasi
  12.  Sebagai penghilang stres
  13.  Penghilang jenuh
Bagi kebanyakan pelajar, mulai merokok disebabkan oleh dorongan lingkungan. Contohnya, pelajar tersebut merasa tidak enak kepada teman-temannya karena dia tidak merokok. Sehingga dia pun mulai merokok dan akgirnya menikmati rokok tersebut. Kebanyakan pelajar juga beranggapan bahwa dengan merokok dirinya merasa sangat hebat, gaya, dan ditakuti. Padahal, jika dia tidak pandai-pandai menjaga dirinya, rokok adalah awal dari terjerumusnya seseorang kepada obat-obatan terlarang.

  1. 3.      Pengertian Perokok aktif
Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap lintingan atau gulungan tembakau yang dibungkus biasanya dengan kertas, daun, dan kulit jagung. Secara langsung mereka juga menghirup asap rokok yang mereka hembuskan dari mulut mereka. Tujuan mereka merokok pada umumnya adalah untuk menghangatkan badan mereka dari suhu yang dingin. Tapi seiring perjalanan waktu pemanfaatan rokok disalah artikan, sekarang rokok dianggap sebagai suatu sarana untuk pembuktian jati diri bahwa mereka yang merokok adalah ”keren”.
Ciri-ciri fisik seorang perokok :
  1. Gigi kuning karena nikotin.
  2. Kuku kotor karena nikotin.
  3. Mata pedih.
  4. Sering batuk – batuk.
  5. Mulut dan nafas bau rokok.

  1. 4.      Pengertian Perokok Pasif
Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok orang lain. Telah terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama seperti perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri.
Adapun gejala awal yang dapat timbul pada perokok pasif :
  1. Mata pedih
  2. Hidung beringus
  3. Tekak yang serak
  4. Pening / pusing kepala
Apabila perokok pasif terus-menerus ”menekuni” kebiasaanya, maka akan mempertinggi risiko gangguan kesehatan, seperti :
  1. Kanker paru-paru,
  2. Serangan jantung dan mati mendadak,
  3. Bronchitis akut maupun kronis,
  4. Emfisema,
  5. Flu dan alergi, serta berbagai penyakit pada organ tubuh seperti yang disebutkan di atas.

  1. 5.      Bahan-Bahan Rokok yang Berbahaya Bagi Kesehatan
Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia berbahaya bagi tubuh. Empat ratus diantaranya bisa berefek racun, sedangkan 40 diantaranya bisa mengakibatkan kanker. Ini adalah sebagaian dari contoh-contohnya :
  1. Nikotin
Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi (ketagihan) dengan toleransi tinggi, yaitu semakin lama dikonsumsi semakin bertambah. Gejala-gejala ketagihan juga terjadi pada seseorang yang mulai berhenti merokok. Memang pada awalnya nikotin dapat merangsang kerja otak, sehingga si perokok menjadi cerdas. Namun, apabila hal ini terjadi secara terus-menerus, maka justru akan melemahkan kecerdasan otak itu sendiri. Hal ini diakibatkan oleh nikotin yang memacu produksi hormon adrenalin. Terpacunya produksi hormon ini akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan jantung bekerja lebih kuat. Jantung akan memerlukan lebih banyak oksigen dari biasanya. Otomatis, risiko terjadinya serangan jantung koroner akan lebih tinggi.  
  1. Karbon monoksida (CO)
Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan asap kendaraan. Namun, dengan adanya sumbangan dari para perokok, gas yang juga dapat berikatan kuat dengan haemoglobin darah ini menjadi lebih banyak di udara dan di dalam tubuh manusia. Dengan adanya karbon monoksida (CO) yang berikatan dengan haemoglobin darah, maka jantung seorang perokok yang memerlukan lebih banyak oksigen ternyata mendapat oksigen lebih sedikit. Ini akan menyebabkan bertambahnya risiko penyakit jantung dan paru-paru, serta penyakit saluran nafas. Selain sesak nafas, batuk terus-menerus, stamina serta daya tahan tubuh si perokok juga berangsur-angsur akan menurun. Terganggunya sistem peredaran darah normal, yaitu dengan adanya gas karbon monoksida pada darah, juga akan mengakibatkan rusaknya pembuluh darah sebagai distributor aliran darah. Akan terdapat endapan-endapan lemak sehingga pembuluh darah akan tersumbat. Hal ini meningkatkan lagi risiko terkena serangan jantung ataupun mati mendadak.
  1. Tar
Tar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan raya. Apabila terdapat pada tubuh melalui menghisap rokok, maka secara berangsur-angsur dan pasti, akan menyebabkan kanker. Beberapa contohnya adalah benzoa pyrene, nitrosamine, B-naphthylamine, dan nikel.
  1. DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
DDT merupakan racun serangga, yang biasanya digunakan untuk membunuh nyamuk, semut, atau kecoa.
  1. Aseton
Aseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat. Bisa dibayangkan bahayanya, apabila zat ini berada dalam tubuh kita.
  1. Formaldehid
Formaldehid atau lebih sering kita kenal sebagai zat formalin, digunakan untuk mengawetkan mayat.
  1. Kadmium
Kadmium adalah bahan kimia yang biasanya terdapat pada accu atau aki kendaraan bermotor.
  1. Arsenik
Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering digunakan untuk membasmi seranga-serangga pengganggu. Biasanya kutu atau serangga sekelasnya akan mempan bila diberantas dengan arsenik ini.
  1. Ammonia
Ammonia merupakan bahan aktif yang terdapat dalam pembersih lantai.
  1. Polonium-210
Bahan ini merupakan salah satu zat radioaktif, yaitu zat yang mampu mengeluarkan radiasi aktif, yang bisa menyebabkan perubahan struktur dan fungsi sel normal. Bahan -bahan radioaktif juga bisa menyebabkan kanker.
  1. Hidrogen sianida
Hidrogen sianida merupakan bahan yang digunakan sebagai racun dalam bentuk gas.
  1. Vinil klorida
Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik.
m. Naftalena
Seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat pada obat-obat pembasmi serangga.

  1. 6.      Penyakit yang Ditimbulkan Oleh Rokok
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Berikut beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh rokok, yaitu :
  1. Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit yang menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut ,dll.
  1. Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40 % lebih terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi mata dan dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh aliran darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga dihubungkan dengan degrasi muscular yang berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit mata yang tak tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya bagian pusat retina yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk memfokuskan pusat penglihatan di dalam mata dan mengontrol kemampuan membaca, mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan melihat objek secara detail.
  1. Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama disekitar bibir dan mata.
  1. Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian dalam. Perokok dapat kehilangan pendengaran lebih awal dari pada orang yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena infeksi telinga atau suara yang keras. Resiko untuk terkena infeksi telinga bagian tengah yang dapat mengarah kepada kompliksi yang lebih jauh disebut Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar dari pada orang yang tidak merokok.
  1. Kanker kulit
            Merokok tidak menyebabkan melanoma (sejenis kanker kulit yang kadang-kadang menyebabkan kematian) tetapi merokok mengakibatkan meningkatnya kemungkinan kematian akibat penyakit tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita Custaneus Scuamus Cell Cancer sejenis kanker yang meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan non perokok.
  1. Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk plak yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
  1. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan karbondioksida. Pada kasus yang parah digunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu sayatan untuk lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan bernafas.
  1. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk. Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru dan oksigen untuk melepas oksigen. Bila keadaan ini belanjut akan terjadi penumpukan lendir sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan bernafas.
  1. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Pemakaian tembakau adalah salah satu faktor resiko terbesar untuk penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali lebih besar daripada yang tidak merokok.
  1. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas buangan mobil dan asap rokok lebih mudah terikat pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah atau retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok juga menjadi lebih rentan terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri punggung setelah terjadi trauma.
  1. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler. Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Di Negara yang sedang berkembang penyakit membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit kardiovaskuler yang menyangkut pemakaian tembakau di Negara-negara maju membunuh lebih dari 600.000 orang setiap tahun. Rokok menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkkan tekanan darah dan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan penyumbatan arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke.
  1. Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang menyebabkan tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan lambung untuk menetralkan asam lambung setelah makan sehingga sisa asam akan mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang diderita para perokok lebih sulit dirawat dan disembuhkan.
  1. Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku yang meninggalkan warna coklat kekuningan.
  1. Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok meneyebabkan timbulnya masalah kesuburan pada wanita dan berbagai komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran bayi. Merokok selama masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan masalah kesehatan sesudahnya. Kegagalan hamil atau abortus terjadi 2-3 kali lebih besar pada wanita perokok. Angka yang sama berlaku juga untuk kelahiran atau kematian karena kekurangan oksigen pada janin dan plasenta yang menjadi abnormal karena tercemar oleh Karbon Monoksida dan Nikotin dalam asap rokok. Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death) juga dihubungkan dengan pemakaian tembakau. Tambahan pula, rokok dapat menurunkan kadar estrogen yang menyebabkan terjadinya menopause dini.
  1. Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada DNA-nya sehingga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa pria yang merokok meningkatkan resiko menjadi ayah dari anak yang berbakat kanker. Rokok juga memperkecil jumlah sperma dan infertilitas (ketidaksuburan) banyak terjadi pada perokok.
  1. Penyakit Buerger
Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki, yang mengakibatkan terhambatnya aliran darah. Dan jika dibiarkan tanpa perawatan akan mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh) sehingga pasien perlu diamputasi.

  1. 7.      Cara Menghentikan Merokok dan Cara Menghindarinya
Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan keyakinan yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Kita harus terbiasa untuk bersikap asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada rokok. Apabila telah mampu kita terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader pendidik sebaya.
      Bagi para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari kebiasaan merokok bukanlah suatu hal yang mustahil. Apabila remaja meninggalkan kebiasaan merokok hari ini, maka badan akan terbebas dari nikotin dalam masa 8 jam. Setelah satu minggu efek dari kebiasaan merokok tersebut akan hilang. Lama-kelamaan, tubuh akan memperbaiki kerusakannya akibat tembakau dan bahan kimia lain yang pada rokok. Menghentikan kebiasaan merokok, bisa tetap dilakukan, antara lain dengan cara sebagai berikut.
  1. Berhenti secara mendadak
Tidak ada suatu cara terbaik bagi perokok untuk berhenti merokok, karena pengaruhnya terhadap setiap perokok adalah berbeda. Namun, hanya ada satu hal yang sama diantara mantan perokok yang berhasil, yaitu mereka semua memang berkeinginan untuk berhenti merokok. Sebagaian besar, perokok memilih cara ini untuk menghentikan kebiasaannya. Cara ini bisa dipilih sebagai salah satu alternatif.
  1. Cara menunda secara perlahan
Cara ini mengajak anda menunda masa menghisap batang rokok yang pertama sehingga anda tetap dapat bertahan tanpa rokok. Atau anda bisa menunda untuk menyalakan batang rokok dalam beberapa menit, sampai anda bisa bertahan sepenuhnya setiap kali anda ingin merokok.
  1. Cara mengurangi
Cara ini dilakukan dengan mengurangi jumlah batang rokok yang anda hisap setiap merokok. Dalam satu hari, setiap kali merokok, bisa dikurangi jumlah rokok yang anda hisap, mulai dari hitungan satu batang, dua batang, hingga separuh dari jatah rokok anda setiap harinya, atau bahkan mengurangi sepenuhnya.
  1. Tidak mengikuti kebiasaan perokok
Pada umumnya, merokok identik dengan minum kopi ataupun minuman keras. Apabila seseorang mengkonsumsi kopi ataupun minuman beralkohol, maka biasanya dilengkapi dengan sebatang atau sebungkus rokok. Dengan mengurangi atau sama sekali tidak mengkonsumsi kopi atau minuman beralkohol secara berlebihan, maka keinginan untuk merokok bisa dikurangi.
  1. Terapi penggantian nikotin
Terapi ini memanfaatkan koyo atau tempelan nikotin yang bisa menembus kulit ke dalam tubuh dan bisa mengurangi efek adiksi (ketagihan) akibat merokok. Cara ini bisa ditempuh tanpa anda harus berhenti secara mendadak. Cara ini juga menolong anda untuk menghadapi kebiasaan merokok serta ketergantungan psikologis. Konsultasikan dengan dokter anda untuk keterangan lebih lanjut.
  1. Pengalihan  aktivitas
Biasanya, remaja mulai merokok karena ada waktu yang tersisa. Pada waktu tersebut bisa dilakukan aktivitas-aktivitas lain, yang tentunya lebih positif, untuk menghindari kebiasaan merokok. Bagi perokok yang ingin berhenti, alternatif ini juga bisa ditempuh setiap anda ingin merokok. Misalnya, melakukan aktivitas-aktivitas yang anda senangi, mulai dari berolah raga, rekreasi bersama teman, membaca majalah atau komik kesukaan, bermain atau mendengarkan musik, mengikuti kegiatan organisasi remaja, seperti OSIS di sekolah-sekolah,organisasi kemahasiswaan di kampus, Sekeha Teruna-Teruni di masyarakat, hingga mengerjakan tugas bersama teman-teman kelompok belajar.
Tentunya hal ini akan berhasil apabila kodisi keluarga dan tempat bergaul saling mendukung untuk mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali kebiasaan merokok remaja. Tentu masih banyak cara lain yang bisa dilirik untuk mengalihkan kebiasan merokok. Yang terpenting, kebiasaan merokok tetap dialihkan pada aktivitas lain yang positif dan bermanfaat.
  1. Menanamkan sikap asertif pada diri serta pemahaman akan dampak negatif rokok terhadap kesehatan
Sikap tegas untuk tidak merokok atau memang akan menghentikan sama sekali kebiasaan ini, sangat diperlukan untuk menunjang upaya berhenti merokok. Dengan pemahaman yang cukup tentang berbagai dampak negatif merokok bagi kesehatan, akan semakin menambah keyakinan serta motivasi diri untuk tetap berusaha menghentikan kebiasaan merokok. Secara berangsur-angsur, pemahaman ini akan semakin kuat karena setiap kita mulai terbiasa berhenti merokok, akan terasa manfaatnya.
  1. Konsumsi makanan dengan menu seimbang
Menu seimbang adalah seperangkat makanan yang mengandung hampir seluruh zat makanan yang diperlukan tubuh. Terdiri dari nasi, sayur-sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, air, serta dilengkapi dengan susu. Sayur dan buah-buahan serta air mineral mengandung antioksidan yang  dapat mengurangi efek negatif bahan kimia pada rokok. Nasi, lauk-pauk dan susu pun memiliki sejumlah vitamin, mineral, protein, serta serat yang diperlukan tubuh.Untuk menambah keinginan mengkonsumsi menu ini, bisa disiasati dengan tampilan menu yang menarik. Potongan lauk-pauk ataupun sayuran bisa dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menarik bentuknya. Buah-buahan tertentu juga bisa dikonsumsi dalam bentuk jus buah segar.
  1. Membentuk kelompok sebaya
Kelompok ini bisa dibentuk berdasarkan kesamaan prinsip para remaja, yaitu terdiri dari sekelompok remaja yang sama-sama menginginkan berhenti merokok. Selain memberi ruang yang cukup bagi para remaja yang ingin berhenti merokok, kelompok ini juga bisa menampung segala permasalahan yang dialami remaja, khususnya yang berkaitan dengan upaya menghentikan kebiasaan merokok.
Kelompok ini bisa dikepalai oleh seorang pendidik ataupun kolsultan yang mampu menggerakkan dan menampung remaja yang ingin berhenti merokok, misalnya psikiater ataupun mahasiswa yang peduli. Secara berangsur-angsur, kelompok ini akan menghasilkan remaja-remaja yang benar-benar telah terbebas dari kebiasan merokok, sehingga hal ini akan berguna bagi remaja yang lain yang mempunyai keinginan yang sama untuk berhenti merokok. Apabila kelompok semacam ini mendapat perhatian khusus dari pihak yang berwenang, dan diberi kemudahan atau fasilitas tertentu, maka lama-kelamaan akan dihasilkan kader pendidik sebaya yang semakin bertambah dan tentunya semakin bermanfaat.
  1. Senantiasa berdoa
Upaya sekeras apapun tidak akan pernah membuahkan hasil, apabila tidak diikuti dengan doa. Selain bisa menambah keyakinan diri, doa bisa memberikan semacam kekuatan pelindung, terutama bagi remaja perokok untuk tetap melanjutkan upaya berhenti merokok, dan tidak akan pernah merokok lagi. Selain itu, dukungan keluarga, serta teman-teman dan masyarakat sekitar akan sangat membantu remaja untuk menghentikan kebiasaan merokok.

akibat bahaya merokok

Akibat Merokok dan Bahaya yang ditimbulkan oleh rokok mungkin dari anda sudah tahu semua, Karena sekarang ini pemerintah gencar dalam mensosialisakan bahaya yang di timbulkan oleh asap rokok ini. Rokok memiliki dampak yang sangat buruk bagi kesehatan manusia, sebab mrokok bisa merusak hampir seluruh organ tubuh manusia, oleh karena itu merokok dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang sangat banyak sekali, sedikitnya ada 24 macam penyakit yang fatal, misalnya kanker dan penyakit jantung. Dampak buruk merokok bagi kesehatan ini biasanya akan muncul dalam jangka waktu yang lama, di atas 5 tahun. Produk tembakau khususnya rokok dapat berbentuk sigaret, kretek, cerutu, lintingan, menggunakan pipa, tembakau yang disedot, ataupun tembakau tanpa asap.
akibat Rokok-merokok
Di dalam daftar di bawah diuraikan berbagai macam penyakit dan bagian-bagian tubuh yang dapat dipengaruhi oleh efek buruk merokok. Pria atau wanita yang merokok menghadapi resiko buruk yang sama, yaitu kematian. Selain itu ada resiko yang khusus bagi wanita yaitu terganggunya fungsi reproduksi.

Sampai saat ini tidak ditemukan satupun akibat baik dari menghisap rokok. Karena dampaknya yang sangat buruk bahkan dari kalangan agama pun sepakat untuk ikut mengurangi kebiasaan merokok di masyarakat, yaitu dengan mengeluarkan rekomendasi pelarangan merokok.

Penyakit dan Gangguan Yang Disebabkan Oleh Kebiasaan Merokok

Kanker :

  • Paru-paru (lung cancer)
  • Oral cavity
  • Pharynx
  • Larynx
  • Oesophagus (squamous cell carcinoma)
  • Oesophagus (adenocarcinoma)
  • Pancreas
  • Urinary bladder
  • Renal pelvis
  • Kidney (renal cell carcinoma)
  • Stomach
  • Uterine cervix
  • Granulocytic cells of bone marrow (myeoloid leukaemia)
  • Nasal cavities
  • Nasal sinuses
  • Liver


Sistem Pernafasan :


  • Chronic obstructive pulmonary disease (COPD)
  • Acute respiratory illnesses including pneumonia
  • Premature onset of and an accelerated decline in lung function
  • All major respiratory symptoms in adults, including coughing, phlegm, wheezing & dyspnoea
  • Poor asthma control


Sistem Kardiovaskular :


  • Coronary heart disease (CHD)
  • Cerebrovascula disease
  • Aortic aneurysm
  • Peripheral arteria


Penyakit lainnya :


  • Gastric ulcer
  • Cataract
  • Periodontitis
  • Duodenal ulcer
  • Adverse surgical outcomes related to wound healing and respiratory complications
  • Hip fracture
  • Reduced fertility in females
  • Crohn's disease
  • Age-related macular degeneration
  • Tobacco amblyopia
  • Osteoporosis


Gangguan sistem pernafasan khusus pada bayi / anak, yang ibunya merokok:


  • Impaired lung growth
  • Early-onset of lung function decline
  • Respiratory symptoms including coughing, phlegm, wheezing dyspnoea
  • Asthma-related symptoms (wheezing)

Sistem Reproduksi Wanita :


  • Pregnancy complications
  • Preterm delivery and shortened gestation
  • Foetal growth restrictions and low birth weight
  • Sudden infant death syndrome (SIDS

pelaku remaja perokok

PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA

 

 
 
 
 
 
 
23 Votes

Oleh Fajar Juliansyah
Pada remaja saat ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi perokok, namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif pada tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatar belakangi merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs) untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs) dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma (permission beliefs/positive) (Joemana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan di depan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertatik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
Masa remaja bisa jadi masa di mana individu mengkonsumsi rokok. Smet (1994) berpendapat bahwa usia pertama kali merokok umumnya berkisar antara usia 11-13 tahun dan mereka pada umumnya merokok sebelum usia 18 tahun. Usia tersebut dapat dikategorikan termasuk dalam rentangan masa remaja. Lebih jauh lagi Data WHO mempertegas bahwa remaja memiliki kecenderungan yang tinggi untuk merokok, data WHO menunjukkan bahwa dari seluruh jumlah perokok yang ada di dunia sebanyak 30% adalah kaum remaja (Republika, 1988).
Terdapat banyak alasan yang melatarbelakangi remaja untuk merokok. Secara umum berdasarkan kajian Kurt Lewin, merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan dari faktor lingkungan juga disebabkan oleh faktor diri atau kepribadian.
Faktor dalam diri remaja dapat dilihat dari kajian perkemangan remaja. Remaja mulai merokok dikatakan oleh Erikson (Gatchel, 1989) berkaitan dengan adanya krisis aspek psikososial yang dialami pada masa perkembangannya yaitu masa ketika mencari jati diri. Dalam masa remaja ini sering terjadi ketidaksesuaian antara perkembangan psikis dan perkembangan sosial. Upaya-upaya untuk menemukan jati diri tersebut tidak selalu dapat berjalan sesuai dengan harapan masyarakat. Beberapa remaja melakukan perilaku merokok sebagai cara kompensatoris. Seperti yang dikatakan oleh Brigham (1991) yang dikutip oleh Helmi, bahwasanya perilaku merokok bagi remaja merupakan perilaku simbolisasi. Symbol dari kematangan, kekuatan, kepemimpinan, dan daya tarik terhadap lawan jenis.
Merokok bagi sebagian remaja merupakan perilaku proyeksi dari rasa sakit baik psikis maupun fsik. Walaupun di sisi lain, saat pertama kali mengkonsumsi rokok dirasakan ketidakenakkan. Hal ini sejalan dengan perkataan Helmi yang berpendapat bahwa saat pertama kali mengkonsumsi rokok, kebanyakan remaja mungkin mengalami gejala-gejala batuk, lidah terasa getir, dan perut mual. Namun demikian, sebagian dari para pemula tersebut mengabaikan pengalaman perasaan tersebut, biasanya berlanjut menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi ketergantungan. Ketergantungan ini dipersepsikan sebagai kenikmatan yang memberikan kepuasan psikologis. Sehingga tidak jarang perokok mendapatkan kenikmatan yang dapat menghilangkan ketidaknyamanan yang sedang dialaminya. Gejala ini apat djelaskan dari konsep tobacco dependency (ketergantungan rokok). Artinya, perilaku merokok meruakan perilaku menyenangkan dan dapat menghilangkan ketidaknyamanan dan bergeser menjadi aktivitas yang bersifat obsesif. Hal ini disebabkan sifat nikotin aalah adiktif dan anti-depressan, jika dihentikan tiba-tiba akan menimbulkan stress.
Secara manusiawi, orang cenderung untuk menghindari ketidakseimbangan dan lebih senang mempertahankan apa yang selama ini dirasakan sebagai kenikmatan sehingga dapat dipahami apabila para perokok sulit untuk behenti merokok. Klinke & Meeker (dalam Aritonang, 1997) mengatakan bahwa motif para perokok adalah relaksasi. Dengan merokok dapat mengurangi ketegangan, memudahkan berkonsentrasi, pengalaman yang menyenangkan dan relaksasi.
Seperti yang diungkapkan Levethal & Clearly dalam Cahyani dan dikutip kembali oleh Helmi bahwasanya terdapat empat tahap dalam perilaku merokok sehingga menjadi perokok, yaitu:
  1. Tahap Preparatory. Seseorang yang mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai merokok dengan cara mendengar, melihat, atau dari hasil bacaan. Hal-hal ini menimbulkan minat untuk merokok.
  2. Tahap Initiation. Tahap perintisan merokok yaitu tahap seseorang meneruskan untuk tetap mencoba-coba merokok.
  3. Tahap becoming smoker. Apabila seseorang telah mengkonsumsi rokok sebnayak empat batang perhari maka seseorang tersebut mempunyai kecenderungan menjadi perokok.
  4. Tahap maintenance of smoking. Tahap ini merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara pegaturan diri (self regulating). Merokok dilakukan untuk memperoleh efek fisiologis yang menyenangkan.
Selain faktor perkembangan remaja dan kepuasan psikologis, masih banyak faktor dari luar individu yang berpengaruh pada proses pembentukkan perilaku merokok. Pada dasarnya perilaku merokok adalah perilaku yang dipelajari. Hal itu berarti terdapat pihak-pihak yang berpengaruh besar dalam proses sosialisasi.
Konsep sosialisai pertama berkembang dari Sosiologi dan dan Psikologi Sosial merupakan suatu proses transmisi nilai-nilai, sistem belief, sikap ataupun perilaku-perilakunya dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya (Durkin dalam Helmi). Adapun tujuan sosialisasi ini adalah agar generasi berikutnya mempunyai sistem nilai yang sesuai dengan tututan norma yang diinginkan kelompok, sehingga individu dapat diterima dalam kelompok. Dalam kaitannya dengan perilaku merokok, pada dasarnya hamper tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya untuk menjadi perokok, bahkan masyarakat tidak menuntut anggota masyarakat untuk menjadi perokok, namun demikian dalam kaitan ini secara tidak sadar, ada beberapa agen yang merupakan model dan penguat bagi perokok remaja.
Agen sosialisasi perilaku merokok pada remaja dapat merupakan orang tua maupun teman sebaya. Dengan merujuk konsep transmisi perilaku, bahwa pada dasarnya perilaku dapat ditransmisikan melalui transmisi vertical dan horizontal (Berry dkk, 1992). Transmisi vertical dapat dilakukan oleh orang tua dan transmisi horizontal dilakukan oleh teman sebaya.
Namun bagaimanapun latarbelakang remaja melakukan perilaku mengkonsumsi merokok tetap saja merokok sebagai salah satu bentuk adiksi yang harus dieliminir. Dalam hal ini remaja di sekolah merupakan subjek layanan profesi bimbingan dan konseling yang harus segera diberi bantuan. Kendatipun perilaku merokok pada remaja dilatarbelakangi lingkungan dan keprbadian, tetapi fokus bantuan konseling yang memandirikan adalah membantu individu untuk memiliki kepribadian sehat dan interdependen terhadap lingkungan.
Perilaku Merokok pada Remaja
Merokok merupakan overt behavior dimana perokok menghisap gulungan tembakau. Hal ini seperti dituliskan dalam KBBI merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas (Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 752). Lebih jauh lagi Poerwadarminta dalam Kemala (2007: 9) mendefinisikan merokok sebagai menghisap rokok, dan rokok didefinisikan sebagai gulungan tembakau yang berbalut daun nipah atau kertas. Fakhrurrozi mengidentifikasi merokok sebagai overt behavior karena merokok merupakan perilaku yang nampak. Sebagai overt behavior merokok merupakan perilaku yang dapat terlihat karena ketika merokok individu melakukan suatu kegiatan yang nampak yaitu menghisap asap rokok yang dibakar ke dalam tubuh, hal ini senada dengan pendapat Armstrong dalam Kemala (2007: 10) merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh dan menghembuskannya kembali keluar.
Merokok merupakan kegiatan yang meyebabkan efek kenyamanan. Rokok memiliki antidepressant yang menimbulkan efek kenyamanan pada perokok. Walaupun perilaku merokok merupakan perilaku yang berbahaya bagi kesehatan karena terdapat sekitar 4000 racun dalam sebatang rokok.
Merokok sebagai gangguan obsesif kompulsif. orang yang mengalami gangguan ini memiliki obsesi atau kompulsi yang menetap. Obsesi adalah pikiran, ide atau citra yang terus menerus berulang secara tidak terkendali dan mendominasi kesadaran seseorang. Kompulis adalah dorongan untuk melakukan tindakan stereotip dengan tujuan yang umumnya tidak realistik yaitu menghilangkan sistuasi yang menimbulkan ketakutan. Upaya untuk menolak kompulsi menimbulkan ketegangan yang sangat besar sehingga individu biasanya menyerah dan melakukannya.
Merokok sebagai ganggguan kesehatan dan jiwa. Merokok berkaitan erat dengan disabilitas dan penurunan kualitas hidup. Dalam sebuah penelitian di Jerman sejak tahun 1997-1999 yang melibatkan 4.181 responden, disimpulkan bahwa responden yang memilki ketergantungan nikotin memiliki kualitas hidup yang lebih buruk, dan hampir 50% dari responden perokok memiliki setidaknya satu jenis gangguan kejiwaan. Selain itu diketahui pula bahwa pasien gangguan jiwa cenderung lebih sering menjadi perokok, yaitu pada 50% penderita gangguan jiwa, 70% pasien maniakal yang berobat rawat jalan dan 90% dari pasien-pasien skizrofen yang berobat jalan (Pikiran Rakyat).
Perilaku merokok dipengaruhi perasaan negative. Menurut Silvan & Tomkins (Muta’din: 2002) banyak orang yang merokok untuk perasaan negative dalam dirinya. Misalnya merokok bila marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasan yang tidak enak.
Perilaku merokok pada remaja merupakan perilaku transmisif. Dari penelitian Helmi dan Komalasari (2000) didapatkan kesimpulan bahwa perilaku merokok merupaka perilaku yang dipelajari dan ditularkan melalui aktivitas teman sebaya dan perilaku permisif orang tua.
Perilaku merokok didorong oleh nilai-nilai dalam diri remaja. Beberapa motivasi yang melatar belakangi merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs) untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs) dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma (permission beliefs/positive) (Joemana, 2004).
Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku merokok pada remaja adalah kegiatan kompulsif dengan menghisap asap yang berasal dari gulungan tembakau yang dibakar untuk mendapatkan kepuasan fisiologis dan sosiologis dan juga upaya eliminasi perasaan negative yang ada dalam diri remaja yang banyak dipelajari dari lingkungan teman sebaya dan didorong oleh keinginan mendapat pengakuan (anticipatory beliefs) untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs) dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma (permission beliefs/positive).
Latar Belakang Perilaku Merokok dan Kecanduan Merokok Pada Remaja
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merokok. Hansen dalam Kemala (2008) berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku merokok yaitu: Faktor biologis, faktor psiklogis, faktor lingkungan sosial, faktor demografis, faktor sosial-kultural,faktor sosial politik. Namun pada remaja yang paling mempengaruhi perilaku merokok adalah:
Pengaruh Orang Tua
Salah satu temuan remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar Psikologi, 1999 : 292) Ditemukan juga oleh Helmi dan Komalasari (online) bahwa sikap permisif orang tua memiliki korelasi yang signifikan dengan perilaku merokok pada remaja.
Pengaruh Teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dia kemungkinan yang terjadi, Pertama, remaja terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok, (Al. Bachri, 1991).
Kepribadian
Proyeksi
Remaja merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa membebaskan diri dari kebosanan. Menurut Teddy Hidayat, (Pikiran Rakyat: 2007) remaja yang berisiko tinggi adalah remaja-remaja yang memiliki sifat pemuasaan segera, kurang mampu menunda keinginan, merasa kosong dan mudah bosan, mudah cemas, gelisah, dan depresif. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian dari CASA (Columbian University`s National Center On Addiction and Substance Abuse), remaja perokok memiliki risiko dua kali lipat mengalami gejala-gejala depresi dibandingkan remaja yang tidak merokok. Para perokok aktif pun tampaknya lebih sering mengalami serangan panik dari pada mereka yang tidak merokok Banyak penelitian yang membuktikan bahwa merokok dan depresi merupakan suatu hubungan yang saling berkaitan. Depresi menyebabkan seseorang merokok dan para perokok biasanya memiliki gejala-gejala depresi dan kecemasan (ansietas).
Rasa keingintahuan
Pada remaja perkembangan kognisi menuntut rasa keingintahuan yang sangat besar. Seiring pula dengan hal itu kognisi sosial pada remaja berkembang pula, sehingga remaja sering melakukan kegiatan coba-coba yang didukung oleh pergaulan.
Kompensasi rasa kurang percaya diri
Rasa kurang percaya diri pada remaja dimanifestasikan dengan berbagai cara baik dengan cara positif maupun negatif. Cara yang positif untuk membangun rasa percaya diri yaitu dengan menciptakan definisi diri positif, memperjuangkan keinginan yang positif, mengatasi masalah secara positif, memiliki dasar keputusan yang positif. Sedangkan cara yang negatif untuk membangun rasa percaya diri yaitu sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri sendiri namun di lain pihak memasang harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri. Cenderung melakukan tindakan negatif yaitu dengan merokok, sehingga dengan menggunakan zat tersebut remaja cenderung lebih merasa percaya diri (Jacinta, 2002). Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian Haryono (2007) bahwasanya Terdapat korelasi antara Ketergantungan Merokok dengan Percaya Diri,  (r = -0,90 p < 0,05). Artinya semakin tinggi tingkat ketergantungan merokok, maka semakin rendah tingkat percaya diri.
Dinamika Psikologis Perilaku Merokok Pada Remaja
Levethal & Clearly dalam Cahyani dan dikutip kembali oleh Helmi dan Komalasari (2000) berpendapat bahwasanya terdapat empat tahap dalam perilaku merokok sehingga menjadi perokok, yaitu: tahap preparatory, tahap initiation, tahap becoming smoker dan tahap maintenance for smoke.
Tahap Preparatory
Tahap preparatory merupakan tahap dimana remaja sering mendapatkan model yang menyenangkan dari lingkungan dan media. Remaja yang mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai merokok dengan cara mendengar, melihat, atau dari hasil bacaan menimbulkan minat untuk merokok.
Yang biasanya menjadi life-model paling utama bagi remaja adalah teman sebaya hal ini terbukti dengan berbagai fakta yang mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya, biasanya remaja menularkan perilaku merokok dengan cara menawari teman-teman remaja lainnya dengan menjanjikan kenikmatan merokok, atau dalih solidaritas kelompok. Dari teman sebaya ini kemudian remaja yang belum merokok menginterpretasi bahwasanya dengan merokok dia akan mendapatkan kenyamanan, dan atau dapat diterima kelompok, dari hasil interpretasi tersebut kemungkinan remaja membentuk dan memperkokoh anticipatory beliefs yaitu belief yang mendasari bahwa remaja membutuhkan pengakuan teman sebaya.
Life-model lainnya yang mungkin berpengaruh pada perilaku merokok pada remaja adalah orang tua. Orang tua yang merokok kemungkinan berdampak besar pada pembentukkan perilaku merokok pada remaja. Hal tersebut membuat permission belief remaja. Interpretasi remaja yang mungkin terbentuk adalah bahwasanya merokok tidak berbahaya, tidak melanggar peraturan dan norma. Hasil dari interpretasi tersebut memungkinkan terbentuknya permission belief system.
Model lainnya yang mungkin berpengaruh pada pembentukkan perilaku merokok adalah media masa.
Tahap Initiation
Tahap perintisan merokok yaitu tahap seseorang meneruskan untuk tetap mencoba-coba merokok. Setelah terbentuk interpretasi-interpretasi tentang model yang ada, kemudian remaja mengevaluasi hasil interpretasi tersebut melalui perasaan dan perilaku. Evaluasi perasaan yang mungkin terbentuk adalah “saya akan hancur apabila teman-teman lain merokok dan saya tidak, mungkin mereka akan menjauhi, saya akan hancur”, maka evaluasi perilaku yang remaja lakukan adalah mencoba-coba untuk merokok. Biasanya kegiatan coba-coba ini hanya dilakukan dengan intensitas yang rendah dan hanya pada waktu-waktu tertentu. Helmi dan Komalasari (2000: 9) membuktikan bahwa perilaku merokok pada remaja sebanyak 27,96 % dilakukan ketika berkumpul bersama teman-teman.
Tahap becoming smoker
Menurut Levethal & Clearly Tahap becoming smoker merupakan tahap dimana seseorang telah mengkonsumsi rokok sebanyak empat batang perhari maka seseorang tersebut mempunyai kecenderungan menjadi perokok. Hal ini didukung dengan adanya kepuasan psikologis dari dalam diri, dan terdapat reinforcement positif dari teman sebaya.
Untuk memperkokoh perilaku merokok, paling tidak terdapat kepuasan psikologis tertentu yang diperoleh ketika remaja merokok. Kepuasan psikologis merokok dijelaskan Helmi dan Komalasari (2000: 11) sebagai akibat atau efek yang diperoleh dari merokok yang berupa keyakinan dan perasaan yang menyenangkan. Hasil penelitian Helmi & Komalasari membuktikan bahwa kepuasan psikologis memberikan sumbangan yang besar sebanyak 40,9 % terhadap perilaku merokok remaja. Hal ini memberikan gambaran bahwa perilaku merokok bagi remaja dianggap memberikan kenikmatan dan menyenangkan. Berikut hasil penelitian Helmi dan Komalasari mengenai perasaan-perasaan remaja saat merokok dan setelah merokok.
Efek %
Nikmat 38,298
Puas 15,957
Tenang 12,766
Biasa saja 11, 703
Santai 5, 139
Hangat 3, 192
Percaya diri 2, 128
Gaya 1,064
Masalah hilang 1,064
Mengantuk 1,064
Pusing 5,257
Pahit 2, 218
(Helmi & Komalasari: 2000)
Selain mendapatkan kepuasan psikologis reinforcement positif dari teman sebaya merupakan faktor yang menentukan bagi remaja untuk merokok. Penelitian Harlianti (1988), Helmi dan Komalasari (2000) membuktikan bahwa lingkungan sebaya memberikan sumbangan yang besar terhadap perilaku merokok pada remaja. Ligkungan teman sebaya memiliki arti yang penting bagi remaja. Kebutuhan untuk diterima dan usaha untuk menghindari penolakan teman sebaya merupakan kebutuhan yang sangat penting pada remaja. Remaja menurut Brigham dalam Helmi (2000) tidak ingin dirinya disebut banci atau pengecut. Merokok bagi remaja merupakan simbolisasi atas kejantanan, kekuasaan dan kedewasaan.
Bisa jadi symbol kedewasaan, kejantanan dan kekuasaan merupakan hasil evalauasi proses kognisi atas interpretasi remaja terhadap orang tua yang bertindak sebagai life-model merokok. Interpretasi tersebut kemudian dievaluasi melalui perasaan dan tindakan. Evaluasi perasaan yang terbentuk adalah “terlihat jantan, dewasa, dan berkuasa, akan sangat membanggakan

asal usul rokok


Sejarah dan Asal Usul Rokok, Perokok Wajib Baca

Diposkan oleh Admin
Sebagai seorang perokok ternyata belum tentu kita pernah berpikir "Dari Mana Sih datangnya ataupun asal mula terciptanya Rokok" secara umum mungkin kita lebih paham dan mengerti betul efek negatif dari merokok tersebut. [baca, Aneh2Unik.blogspot.com : Daftar Penyakit yg Disebabkan Oleh Rokok ] Hanya sebagai menambah wawasan kita nggak ada salahnya kan kita mengetahui Sejarah dan asal mula  Rokok tersebut.

Sampai akhir abad ke-15 tidak ada yang tahu tentang tanaman ini kecuali penduduk pribumi Amerika. Penggalian arkeologi telah menunjukkan bahwa 4000 tahun yang lalu, dan mungkin sebelumnya, suku Indian Amerika Utara telah menggunakan tembakau. Dalam peradaban kuno asap tembakau dihubungkan dengan hal-hal medis atau obat-obatan.

Kata "tembakau" mungkin berasal dari nama pulau Tobago. Menurut kesaksian pelaut Spanyol, yang tiba bulan Oktober 1942 silam. yang terkenal dengan ekspedisi Columbus saat ini Amerika Tengah. Kata "tobaco" berasal dari penduduk setempat yaitu memutar daun berukuran besar yang dimaksudkan untuk ritual merokok. Columbus disana bertemu dengan orang tua yang sedang merokok atau disebut dengan "Injun", lalu penduduk setempat menawarkan kepada sang kapten kapal, dia tidak bisa menolaknya dan mencoba untuk "merokok" yang digunakan orang-orang Indian, dia tidak hanya mencoba akan tetapi juga menyita daun tembakau yang dimiliki penduduk setempat untuk dibawa pulang. Selanjutnya, orang-orang Spanyol dan Portugis membawa daun dan biji tembakau ke Eropa kemudian orang-orang Eropa juga mulai menanam tembakau tersebut


Duta Besar Perancis di pengadilan Portugis pada tahun 1560 yang bernama Jean Nicot mengirim beberapa tembakau kepada Ratu Catherine de Medici, dia merekomendasikan tembakau sebagai obat untuk migran (sakit kepala sebelah). Setelah cara ini ampuh kemudian menyebarlah ke seluruh Perancis. Dalam kehormatan dari tanaman Nico kemudian menerima nama latin Nicotiana, dan dipisahkan dari itu pada awal abad ke-19 alkaloid - masing-masing, yang menjadi "nikotin".

Sejak paruh kedua dari abad ke 16, tembakau telah cepat semakin populer sebagai tanaman obat, hampir sebagai obat mujarab. Tembakau mendengus, merokok melalui pipa, dikunyah, dicampur dengan berbagai bahan dan digunakan untuk merawat pilek, sakit kepala, sakit gigi, kulit dan penyakit menular. Pada awal abad ke-17 di wilayah Amerika modern, terutama di kolonial Inggris, dan perkebunan tembakau lainnya. Pada tahun 1611, sebuah perkebunan di Virginia Inggris yang dimiliki oleh John Rolf. Benih tembakau ia impor dari Trinidad dan Venezuela, dan teknologi yang dipinjam dari Sir Walter Raleigh. Bahkan 8 tahun kemudian mulai mengekspor tembakau dari Virginia ke Inggris, dan John Rolf secara permanen menetap di Dunia Baru dan bahkan menikahi putri kepala India yang memberikan saran untuk mencoba keberuntungannya di tembakau [Aneh2Unik.blogspot.com : Seramnya Peringatan Pemerintah mengenai merokok di Luar Negeri ]



Di antara para bangsawan pecinta tembakau antara lain adalah Raja Prusia Frederick I (pada abad ke-18), dimuat dalam halaman germanskom festival merokok, dan putranya, Frederick William I, bahkan mendirikan apa yang disebut "Tembakau Collegium", pada pertemuan yang dikombinasikan dengan yang berbeda-beda, tampaknya, hal-hal seperti argumen tentang urusan publik, percakapan yang sopan dan menyenangkan, disertai oleh pipa rokok. Dari kerajaan Rusia pecinta tembakau pertama kali di Rusia muncul dalam benak Peter I - dan, mungkin lebih daripada siapa pun. Peter I menjadi perokok penuh gairah selama tinggal di Inggris [Aneh2Unik.blogspot.com : Membaca Karakter Pria Dari Rokok Yang Dia Hisap]



"Old Joe" (Joe Tua) merupakan merek rokok yang pertama kali muncul didunia dan pertama kali muncul pada perusahaan rokok RJ Reynolds (Richard Joshua Reynolds) pada tahun 1913.



Camel - Salah satu nama merek rokok, yang diakui dunia internasional dan telah menjadi standar kualitas universal. Kronologi industri tembakau Amerika dan sampai hari ini dibagi menjadi dua periode utama yaitu sebelum "Camel" dan setelah "Camel". Pencipta Camel dan kerajaan tembakau adalah RJ Reynolds Tobacco Company (RJR), Richard Joshua Reynolds turun dalam sejarah tidak hanya sebagai seorang pengusaha yang sukses, tetapi juga sebagai pemasar berbakat.


Pada tahun 1920-an iklan rokok Unta mulai bermunculan, dan para wanita menjadi penggemarnya dan sangat menyukai rokok, nih Aneh2Unik.blogspot.com: Beberapa manfaat Merokok yg saya yakin para ahli belum tentu tahu. Sebagian besar disebabkan oleh gaya Unta menjadi simbol sekuler, kehidupan yang indah. Banyak dari mereka yang merokok seperti bintang Hollywood Greta Garbo yang menawan

solusi melindungi remaja dari budaya merokok

Langkah-Langkah Mengatasi Kegiatan Merokok

Walaupun pelbagai penyakit atau bahaya rokok itu telah didedahkan kepada mereka yang merokok atau masyarakat umum tetapi gambaran itu masih tidak cukup untuk menakutkan seorang perokok untuk mengurangkan jauh sekali meninggalkan tabiat berbahaya tersebut. Mereka tidak pernah takut dengan ancaman itu, malah langsung tidak menghiraukan sebarang risiko yang akan mereka hadapi untuk jangka masa panjang. Oleh yang demikian, pihak-pihak tertentu terpaksa berusaha lebih gigih untuk mengurangkan atau mengelakkan masyarakat terutama golongan remaja termasuklah pelajar supaya berhenti merokok.
Antara langkah-langkah yang telah dilaksanakan ialah:-
1. KEMPEN
Pelbagai kempen dijalankan untuk mengatasi masalah merokok baik oleh kerajaan mahupun pihak persendirian. Misalnya, kerajaan telah mengadakan kempen anti merokok melalui pelbagai cara seperti iklan-iklan yang ditayangkan di dalam televisyen, radio, poster-poster mahupun ceramah yang sering diadakan di sekolah mahupun di pejabat dan sebagainya.
2. CERAMAH
Dalam ceramah mahupun iklan itu hendaklah dinyatakan tentang bahayanya merokok, kesan merokok serta dinyatakan faedah orang yang tidak merokok atau berhenti merokok seperti hidup lebih lama, dapat menghindari racun yang terkandung dalam rokok, dapat melindungi diri, keluarga dan orang lain daripada bahaya merokok, menjadi teladan yang baik kepada anak-anak, dapat meningkatkan kecergasan serta memiliki tubuh yang sihat, meningkatkan deria rasa dan bau, gigi lebih putih dan nafas lebih segar dan dapat mengelakkan budaya membazir dengan menggunakan wang untuk membeli rokok kepada tujuan yang lebih baik dan bermanfaat.
3. KUAT SEMANGAT DAN BERDISIPLIN
Seseorang itu mestilah kuat semangat dan mendisiplinkan diri untuk berhenti merokok seperti tetapkan tarikh untuk berhenti merokok, yakinkan diri, buat nota peringatan, katakan pada diri anda, “Aku bukan perokok”, tumpukan pada hari ini jangan dulu fikirkan hari seterusnya, sentiasa berfikiran positif, dapatkan sokongan daripada orang sekeliling seperti rakan sebaya, ibu bapa atau keluarga, lawan keinginan atau perasaan untuk merokok dan gunakan Terapi atau rawatan yang sesuai.
4. BERPUASA
Amalan berpuasa dari pandangan Islam ialah untuk mengawal nafsu dari melakukan maksiat. Apabila berpuasa seseorang itu tidak dapat merokok sekurang-kurangnya 13 jam iaitu dari subuh hingga ke waktu maghrib. Walaupun masih berpelung untuk merokok pada waktu malam jika selalu berpuasa, seseorang itu tidak hanya dapat menghentikan tabiat merokok tetapi kita juga dapat beribadah ke jalan Allah.
5. HADIAH ATAU HABUAN
Seseorang itu hendaklah beri hadiah atau habuan kepada diri sendiri sekiranya dia tidak lagi merokok. Ini untuk mendapatkan kepuasan hasil dari pemberhentiannya merokok.
6. BERSUKAN ATAU AKTIVITI BERFAEDAH
Selain itu, individu yang aktif bersukan selalunya menitik beratkan kesihatan tubuh badan dan menghindari tabiat yang boleh merosakkan diri mereka seperti merokok. Pilih aktiviti sukan yang sihat dan lakukan dengan berkumpulan untuk menambah keseronokan dan motivasi diri. Oleh itu, perokok hendaklah melakukan aktiviti sukan ini kerana ia dapat menghindarkan dirinya dari tabiat merokok.
7. SERTAI PROGRAM SUKARELA
Sertai program-program sukarela seperti di hospital dan persatuan kebajikan untuk melupakan tabiat merokok ini sambil mengambil iktibar dan bersyukur dengan kesihatan diri kita. Jika seseorang itu sibuk dengan aktiviti atau kerja yang dilakukannya, dia akan lupa untuk menghisap rokok kerana tidak ada masa untuk menghisap rokok. Bagi ibu yang mengandung pula hendaklah didedahkan kepada iklan-iklan tentang pentingnya menjaga bayi yang dikandungnya dan dedahkan perkara-perkara yang boleh memudaratkan keadaan bayinya mahupun kesiahtan dirinya sendiri.
8. PELAJAR DIKENAKAN DENDA
Manakala, bagi pelajar di sekolah pula hendaklah dikenakan dendaan yang setimpal kepada mereka yang didapati merokok seperti pelajar yang merokok itu akan diadukan kepada pihak polis dan pihak polis akan mendenda mereka. Ini adalah kerana pihak polis bekerjasama dengan pihak sekolah untuk menangani masalah disiplin pelajar. Ibu bapa juga akan dipanggil untuk memberitahu perihal anak mereka yang merokok. Pelajar yang merokok itu juga akan dirujuk kepada guru kaunseling untuk menanyakan kenapa dia merokok.
9. KUATKUASA UNDANG-UNDANG
Di negara Brunei Darussalam, kerajaan telah pun menetapkan undang-undang iaitu tidak membenarkan sesiapa saja untuk merokok di kawasan-kawasan tertentu seperti dalam panggung wayang, rumah sakit, sekolah, pejabat dan di kawasan awam yang tertentu. Denda akan dikenakan kepada sesiapa saja yang melanggar undang-undang tersebut. Penjual rokok di kedai juga tidak menjual rokok kepada remaja yang berumur di bawah lapan belas tahun. Sesiapa yang didapati berumur di bawah lapan belas tahun akan dikenakan denda yang setimpal. Pihak-pihak yang berkenaan juga diharap akan dapat bekerjasama dalam membanteras tabiat merokok ini, dengan tidak menjual kepada pembeli yang di bawah umur dan jangan hanya memikirkan keuntungan saja.

perkembangan budaya merokok

Budaya Merokok Memicu Perkembangan Peradaban

Kebiasaan merokok memang jelek karena menggerogoti kesehatan tubuh, mengacaukan keseimbangan keuangan dan mengganggu orang di lingkungan sekitar. Tapi ada hal yang menarik dari dunia yang mengagungkan asap ini. Tidak ada asap kalau tidak ada api.

Kalau diamati ternyata perkembangan bentuk dan struktur rokok tidak banyak berubah dari masa ke masa. Paling sederhana adalah daun jagung, selanjutnya adalah rokok kretek aliran populer maupun aliran non mainstream, dan paling mutakhir adalah rokok filter seperti kebanyakan di pasaran saat ini. Semua brand (maksudnya merek, tapi maaf kata "merek" sengaja tidak digunakan karena kata bentukan tersebut menjadi mirip dengan kata "ngejablay") dibedakan dari ramuan dan kandungan bumbu yang digunakan. Masing masing memiliki resep rahasia sehingga asap yang dihasilkan ketika dibakar menjadi sesuatu yang nikmat bagi para perokok.

Pemantik api atau geretan adalah bagian komplementer, keberadaannya melengkapi, bagi dunia rokok. Keberadaan geretan tak dapat dipisahkan dari rokok. Rasanya dunia tidak akan sempurna jika hanya ada salah satunya saja. Perokok butuh api, butuh alat pembuat api kecil yang dapat dibawa bawa. Bisa jadi kemudahan mendapatkan pemantik api memicu kenaikan jumlah perokok, dan banyaknya perokok menjadi pemacu daya kreativitas untuk membuat pemantik yang sederhana dan murah.


Berikut ini adalah sebagian perkembangan pemantik api dari masa ke masa yang masih dikenal. Dimulai dari korek api kayu. Ada yang menamakannya korek jos, setelah digesek keluar bunyi ngejos. Setelah hutan mulai menipis dan kayu semakin mahal, korek seperti ini mulai menjadi berharga.







Ada lagi namanya korek gas. Bahan bakar gas cair disimpan dalam benda yang terbuat dari plastik. Agar menghasilkan api gas tersebut disemburkan pada percikan api yang dihasilkan dari gesekan batu logam pada korek tersebut. Murah dan sederhana, tapi tidak aman karena dapat dianggap sebagai bom molotov murah. Bahan plastik mudah pecah, maka akan sangat berbahaya kalau dibanting di pom bensin atau dekat bahan bahan mudah terbakar.




Bahkan di dalam kendaraan roda empat umumnya terdapat fasilitas pemantik api. Mungkin produsen mobil tahu bahwa para sopir kebanyakan adalah perokok. Agar memenuhi kaidah keselamatan, kemudahan dan kesederhanaan biasanya di mobil digunakan korek api dari filamen pemanas, gulungan logam yang berfungsi sebagai resistor dan akan berpijar jika diberi arus.





Kalau berikut ini, pemantik api ternyata bukan sekedar pemantik api. Wilayahnya lebih condong ke arah style atau gaya. Bahkan pemilik pemantik jenis ini terkadang malah bukan perokok tulen. Merek yang terkenal jadi acuan gengsi untuk pemantik api jenis ini adalah Zipo. Di daerah jawa ada tandingannya yaitu "zipo jawa", hidupnya mengandalkan uap minyak tanyah yang tersimpan pada kapas di dalamnya. Uniknya kalau geretan ini ngadat sulit menyala, bagian kapas di dalamnya dibuka untuk ditiup agar uap minyak dapat mengalir keluar.




Jika saja pemantik api tidak berkembang seperti saat ini, mungkin para perokok bakal susah hati membawa bawa geretan geretan purba. Pasti hal ini akan mengurangi kenikmatan dalam merokok, karena para perokok lebih banyak direpotkan dalam hal membawa pemantik dan mendapatkan api. Untuk merokok harus berkeringat keringat dahulu sampai mendapatkan api. Ketika tiba tiba ada seorang perokok mendekat untuk meminta api karena mengetahui bahwa yang dimintai api adalah perokok juga. Paling paling jawabannya, " Nih, silahkan gesek sendiri!......"






Bahkan, mungkin para perokok akan jauh lebih berkurang jika saja untuk membuat api setiap orang harus membawa 2 buah batu kering di kantongnya. Batu yang saling diadu untuk dapat menghasilkan percikan api.